KABANJAHE | Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumuatera Utara
(PWASU) meminta perhatian semua pihak untuk mulai memikirkan penanganan
pengungsi pasca tanggap bencana yang akan berakhir 4 Januari 2014
mendatang. Karena masalah ini sama seriusnya dengan pengelolaan
pengungsian itu.
Demikian disampaikan Ketua PW Aisyiyah Sumut Hj Elynita usai
menyerahkan bantuan senilai Rp 5 juta untuk pengungsi Erupsi Gunung
Sinabung melalui Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Karo Dra Eliwati, di
masjid Al-Mukhlisin, Simpang IV, Kabanjahe, Minggu (29/12/2013).
Penyerahan yang disaksikan oleh Ketua Pimpinan Daeah Muhammadiyah
Karo, Drs Erwin Tanjung, Pengurus Harian PW Aisyiyah, Asmawita AM LcS
MA, Dra Marten Yerni dan Yuniar R Yoga dan Penasehat PW Aisyiyah Dra
Rosdiah Lubis.
Muhammadiyah dan Aisyiyah dari berbagai lokasi, naik Wilayah dan
Daerah di Sumut sampai Pimpinan Pusat telah memberikan banyak bantuan
guna membantu penanganan pengungsi di Karo. Bantuan diserahkan secara
bergantian oleh berbagai unsur pimpinan termasuk diantaranya dari
Laziswa Muhammadiyah Sumatera Utara.
Penanganan Pasca Pengungsian
Hj Elynita mengatakan, pasca pengelolaan pengungsian maka warga yang
sudah lebih dari 2 bulan meninggalkan rumah dan lahan pertaniannya
tentulah menghadapi masalah pysicis yang cukup serius, tidak adanya
modal serta rumah serta lahan pertanian yang rusak.
Bila masalah ini tidak dipikirkan sejak kini maka masalah warga yang
berdiam diradius 5 Km dari kaki gunung Sinabung dan kini mereka masih di
pengungsian akan menjadikan mereka warga yang tidak berpunya lahir dan
batin.
Jelas Elynita, pihaknya menyambut baik gagasan Pimpinan Muhammadiyah
dan Pimpinan Aisyiyah Karo untuk memikirkan pengelolaan pengungsi pasca
tanggap bencana berakhir.
Ide untuk menyediakan bekal hidup dan ketersediaan bibit dan pupuk
pertanian adalah gagasan yang sangat menarik. Untuk itu kepada semua
donator, khususnya dari warga Muhammadiyah & Aisyiyah, disarankan
tidak lagi memberikan natura (makanan) tapi dalam bentuk uang kontan
agar dapat dijadikan modal hidup warga dalam mengelola pertanian mereka.
“Pengungsi 90 persen adalah petani. Maka masalah bibit, pupuk dan lahan
adalah hal utama,” tegas Elynita.
Hal yang sama disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Karo Drs Erwin
Tanjung dan Ketua PD Aisyiyah Karo Dra Eliwati. Dari dana (uang kontan)
yang diterima pihaknya melalui Posko Islamic Center dan Posko
Muhammadiyah dapat dijadikian bibit dan pupuk untuk petani.
Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung saat ini masih berada di 31 titik
pengungsian. Diantara itu, 5 titik dikelola oleh Masyarajat Muslim,
seperti Masjid Agung, Islamic Center (Muhammadiyah), Masjid Istihrar
(Berastagi), Masjid Nurul Awaliyah (Payung) dan Masjid Tiga Binanga.
Dari 18.000 pengungsi itu, yang bias ditampung di lokasi yang
pengelolaannya Islam hanya sekitar 1.500 jiwa, sisanya berada di
lokasi-lokasi umum dan gereja.
Untuk lokasi Islamic Center, pengelolaan oleh Pimpinan Muhammadiyah
Daerah Karo diserahkan kepada tim dari LPB MDMC Muhammadiyah Karo yang
diketuai, Rafli Frayudi. (ucup/B)
No comments:
Post a Comment