1. Remaja Islam Masjid Attaqwa
Masjid Attaqwa, Jl. Raya Kamal No. 1 Rt 12/03 Tegal Alur
Kalideres Jakarta Barat
Kontak: Bahruddin, 08128260819
2. Remaja Islam Masjid Nurul Iman (IRIMNI)
Jl. Albarkah I Rt 03/03 Rawabuaya Cengkareng Jakarta Barat
Kontak: Mekkah, 08158734051
1.500 orang tidur di masjid dan jalan raya & sampai sekarang
3.000 orang masih tidur di kios-kios yang tak terpakai
3. Remaja Islam Masjid Baitul Hikmah
Jl. Tb. Simatupang, Kompleks ELNUSA Cilandak Jakarta
Selatan
Kontak: Hendra, 78842339
Komplek pemulung Cilandak
4. Kelompok Remaja Prumpung
Posko: Kuburan Prumpung, Jakarta Timur
Kontak: Ade Hermawan: 8560128
Saat ini sudah sekitar 10.000 pengungsi yang tinggal di tenda-
tenda yang dibangun di atas kuburan
Korban banjir di Subang mengungsi ke masjid dan sekolah
Merdeka.com - Ribuan warga dari 12 kecamatan di Kabupaten Subang Jawa Barat masih diungsikan. Di hari ketiga tersebut pasokan sandang dan pangan mulai dibutuhkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar pun mulai menyuplai kebutuhan dan 11 perahu karet untuk membantu operasional di wilayah banjir.
"Ada 10 ton beras, 5.000 liter air bersih, 11 perahu karet, dan makanan siap saji untuk bayi, yang dikirimkan," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jabar Dadang Ronda kepada merdeka.com, Senin (20/1).
"Ada 10 ton beras, 5.000 liter air bersih, 11 perahu karet, dan makanan siap saji untuk bayi, yang dikirimkan," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jabar Dadang Ronda kepada merdeka.com, Senin (20/1).
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado
Adapun ke-12 kecamatan yang tergenang ialah; Pagaden, Cipunagara, Compreng, Pusakajaya, Pusakanegara, Legon Kulon, Pamanukan, Binong, Tambakdahan, Blanakan, Ciasem, dan Pabuaran. Ketinggian air di setiap wilayah berbeda-beda.
"Mereka rata-rata diungsikan ke Masjid-masjid dan sekolah," ungkapnya.
Hingga kini BPBD sudah berkoordinasi bersama Dinsos Subang, dan personel Polres Subang, untuk menyelamatkan warga serta pendistribusian logistik.
"Kami atas instruksi Gubernur (Ahmad Heryawan) berusaha menyelamatkan jiwa dan kebutuhan dasar pengungsi," ujarnya.
Adapun ke-12 kecamatan yang tergenang ialah; Pagaden, Cipunagara, Compreng, Pusakajaya, Pusakanegara, Legon Kulon, Pamanukan, Binong, Tambakdahan, Blanakan, Ciasem, dan Pabuaran. Ketinggian air di setiap wilayah berbeda-beda.
"Mereka rata-rata diungsikan ke Masjid-masjid dan sekolah," ungkapnya.
Hingga kini BPBD sudah berkoordinasi bersama Dinsos Subang, dan personel Polres Subang, untuk menyelamatkan warga serta pendistribusian logistik.
"Kami atas instruksi Gubernur (Ahmad Heryawan) berusaha menyelamatkan jiwa dan kebutuhan dasar pengungsi," ujarnya.
JK : Masjid Jadi Posko Pengungsian
Tribunnews, Jakarta – Seribuan warga korban banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur mengungsi akibat luapan air Sungai Ciliwung yang rutin naik setiap tahunnya.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyarankan, sebaiknya dinas terkait mencari tempat pengungsian lebih layak. Selain itu, dinas juga diminta menyiapkan makanan dan pengobatan yang layak bagi para korban banjir.
“Makan, pengobatan dan tempat tinggal dan pengungsian memang harus dicari yang lebih layak. Semisal seperti di asrama masjid, saya aja akan minta masjid untuk dijadikan posko pengungsian,” katanya saat mengunjungi Posko Banjir Kampung Pulo di Sudin Kesehatan, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2014) kemarin.
JK berharap, musibah banjir tahun ini tidak separah musibah banjir tahun lalu. Namun dinas terkait harus memperhatikan sejumlah warga yang enggan diungsikan dan memilih menetap di rumahnya.
“Kita berdoa banjir kiriman tidak seperti tahun lalu. Biasanya banyak warga juga yang tidak mengungsi karena menjaga rumah mereka, jadi mereka sudah biasa dan itu perlu dibantu dan didukung kebutuhan sehari-harinya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, JK mengunjungi korban banjir yang mengunjungi di Sudin Kesehatan itu dan korban banjir di Jatinegara Barat yang mengungsi di lokasi bekas Bioskop Jatinegara di jalan Otista Raya. JK menuju lokasi dari Halim Perdanakusumah, Ia baru saja datang dari Sragen, Jawa Tengah dengan transit di Solo.
300 Pengungsi Banjir Bermalam di Sebuah Masjid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu dari beberapa tempat yang dijadikan lokasi pengungsian korban banjir yang melanda Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, adalah Masjid Al-makmur.
Kompleks masjid ini berada di Jalan Masjid al-Makmur Nomor 10, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, tempat ini menjadi rumah sementara bagi 163 Kepala Keluarga yang tinggal di tiga Rukun Tetangga, dan tiga Rukun Warga (RW), di Kelurahan Pejaten Timur.
Mereka berasal dari RT 5 RW 8, RT 16 RW 7, RT 17 RW 7, Kelurahan Pejaten Timur. Dari ke 163 KK itu, jumlah pengungsi di Masjid al-Makmur, Sabtu (18/1/2014) berjumlah, 321 orang, dengan rincian, balita, 34 jiwa, anak-anak, 90 jiwa, lansia, 21 jiwa, orang dewasa, 172 orang, dan ibu hamil, 4 jiwa.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, mereka sudah bermalam, di bagian halaman depan masjid, dan tidur berdesak-desakan dengan beralaskan karpet.
Menurut soerang petugas di Posko Kesehtan RW 7, KelurahanPejaten Timur, untuk makanan para pengungsi diberikan oleh Dapur Umum yang didirkan oleh Kelurahan Pejaten Timur, dan Kecamatan Pasar Minggu, dan swadaya masyarakat.
"Ada dapur umum. Aparat kecamatan dan kelurahan, juga bantuan swadaya masyarakat," katanya.
Seperti diketahui banjir kembali menggenangi beberapa wilayah di Jakarta, sejak hujan deras turun tadi malam.
Salah satu wilayah yang terkena banjir adalah Kelurahan Pejaten Timur, dimana disana banjir menggenangi tujuh Rukun Warga (RW).
Banjir 1,5 meter, Warga Cipinang Melayu Mengungsi di Dua masjid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ratusan warga di Cipinang Melayu, Jakarta Timur terpaksa mengungsi di dua masjid di sekitar pemukiman yang tidak tergenang banjir.
Pantauan Tribunnews.com, salah satu masjid yang dijadikan tempat pengungsian warga yakni di Masjid Universitas Borobudur. Selain digunakan untuk mengungsi di sana ada pula posko kesehatan untuk warga.
Menurut Mansyur, Warga RW 3 Cipinang Melayu diketahui permukiman yang paling parah tergenang banjir yakni di RW 3 dan RW 4 Cipinang Melayu serta di Cipinang Bali.
"Banjir di Cipinang Melayu sudah dua hari tidak surut. Paling parah sih di RW 3 dan RW 4. Warga pada ngungsi di dua masjid, masjid di Universitas Borobudur dan di Al- Hidayat," ungkap Mansyur yang rumahnya tergenang 1 meter 20 centi tersebut.
Mansyur mengatakan selama dua hari banjir, ia mengungsi di rumah saudaranya di wilayah Kelender, Jakarta Timur. Dan setiap harinya ia bisa dua hingga tiga kali melihat situasi banjir di rumahnya tersebut.
"Saya sehari bisa tiga kali kesini, ya mantau saja apa airnya makin tinggi atau makin surut. Kalau dari kemarin sampai sekarang malah makin tinggi airnya," tutur Mansyur.
Subscribe to:
Posts (Atom)